Syekh Ibnu Qayyim pernah meriwayatkan suatu keistimewaan NabiMuhammad Saw, yang begitu ajaib serta menisbatkannya pada beberapa ulama salaf,
dia menuturkan, “…. Al Qadhiy berkata, ‘Al-Marwazy menulis suatu kitab mengenai
keutamaan Nabi Muhammad Saw. Di dalamnya antara lain ia menuturkan bahwa Nabi
Saw di dudukan pada Arasy.’ Al Qadhiy menambahkan,’itu pendapat Abu Dawud,
Ahmad bin Ashram, Yahya bin Abu Thalib, Abu Bakar bin Hammad, Abu Jafar Al
Dimasyqiy, Ayyasy Al Daury, Ishak bin Rahuwiyah, Abdul Wahhab Al Warraq,
Ibrahim Al Ashbahaniy, Ibrahim Al Harbiy, Harun bin Ma’ruf, Muhammad bin Ismail
al Silmiy, Muhammad bis Mushib al Abid, Abu Bakar bin Shidqah, Muhammad bin
Basyar bin Syuraik, Abu Qilabah, Ali bin Sahal, Abu Abdillah bin Abdunnur, Abu
Ubaid, Al Hasan bin Fadhl, Harun bin Al Abbas al Hasyimiy, Ismail bin Ibrahim
Al Hasyimiy, Muhammad bin Imran al Farisiy(seorang zahid), Muhammad bin Yunus
al Bashariy, Abdullah bin Imam Ahmad al Mawarzym dan Bisyr Al-Hafiy’”. Aku (Syekh
Ibnu Qayyim) berkata, “itulah pendapat Ibnu Jarir Al Thabariy. Tokoh Mereka
adalah Mujahid, seorang Imam tafsir. Dan it pendapat Abu al Hasan al
Daraquthni, yang di antara syairnya berbunyi :
Hadis syafa’at itu dari Ahmad
Ke Ahmad al Musthafa sanadnya sampai
Datang pula hadis, Rasul duduk pada Arasy
Tak pantas kita mengingkarinya
Biarkanlah hadis itu apa ada adanya
Dan jangan campurkan kepadanya perusaknya
Dan janganlah kamu ingkari ia duduk
Dan jangan kamu ingkari, ia pun mendudukinya (Arasy)”
(Lihat karya Syekh Ibnu Qayyim, Bada’I Al-Fawa’id, Volume IV
: 40)